Koper, Banowati dan Media Digital

Narasumber : Philipus Nugroho Hari Wibowo dan Wahid Nurcahyono
Pada hari kamis 31 maret 2022, Jurusan Teater ISI Yogyakarta menghadirkan Webinar yang bertajuk Koper, Banowati dan Media Digital. Nanang Arisona Ketua Jurusan Teater ISI Yogyakarta menyampaikan bahwa Webinar ini merupakan agenda rutin Jurusan Teater dalam merespon perkembangan seni khususnya teater di era digital.
Nara Sumber webinar kali ini adalah dosen-dosen muda Jurusan Teater, yaitu Philipus Nugroho Hari Wibowo, M.Sn. dan Wahid Nurcahyono, M.Sn, mereka berbagi pengalaman tentang proses kreatif penciptaan yang pernah dilakukan, khususnya yang berkaitan dengan Media Digital.
Webinar yang berlangsung selama 2 jam ini dipandu oleh moderator Silvia A Purba M. Sn, staf pengajar Jurusan Teater ISI Yogyakarta.
Nara sumber pertama Philipus Nugroho Hari Wibowo berbagi pengalaman tentang proses penciptaan film Koper Gendis Mencari Jawab Menakar Tanya. Philipus menyampaikan bahwa ide Film Koper Gendis Mencari Jawab Menakar Tanya terinspirasi dari salah satu Pelajaran khas Romo Mangun Wijaya yaitu Kotak Pertanyaan (Koper). Riset menjadi hal penting dalam proses penciptaan yang dilakukan oleh Philipus. Berdasarkan data- data hasil riset tersebut Philipus mendapatkan jalinan-jalian teks yang saling terhubung dan kemudian dirangkai menjadi skenario film kemudian di wujudkan menjadi sebuah film. Di akhir presentasinya Philipus menggaris bawahi pentingnya memahami platform digital, sehingga sebelum membuat karya film, pencipta sudah memiliki sasaran platform digital apa yang akan di tuju mengingat sekarang begitu banyaknya platform digital yang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda.
Nara sumber kedua Wahid Nurcahyono M.Sn berbagi pengalaman tentang proses penciptaan karya Banowati. Proses penciptaan di awali dari panggung, kemudian di lanjutkan menjadi tayangan audio visual yang di tayangakn secara streaming di You Tube. Wahid menggunakan pendekatan metode Boal yang terkenal dengan istilah “Teater Bagi Yang Tertindas” sebagai usaha meraba makna melalu resepsi penonton.
Pementasan ini berkolaborasi dengan “wayang kulit sinema” dengan setting kerajaan Hastinapura tempat di mana tokoh Banowati awalnya berada. Kolaborasi bermaksud membandingkan dua peristiwa dengan alur yang sama namun set yang berbeda yang bertujuan untuk mendekatkan konteks cerita kepada kehidupan sehari-hari.
Film Koper Gendis dapat di akses di : https://youtu.be/kvWHDPBo0Z8
Pertunjukan Banowati bisa di akses di : https://youtu.be/2I2XtiuQaO0 (Menit ke : 1.02.03)